Mimpi indah sepanjang hari itu bahagia bukan? ;)
Terima kasih bodoh!
Aku sayang kau :D
Tuesday, June 23, 2009
Friday, June 19, 2009
tingkap kecil
pasti engkau sedang merenung tingkap engkau
yang sudah tidak ada seseorang mengetuk-ngetuk kacanya
pasti engkau sedang merenung lampu tidur engkau yang berdiam
dan kau tertanya-tanya "mengapa terus diam?"
pasti engkau sedang bertanya,
ke mana silap engkau?
ke mana salahnya?
pasti engkau sedang menghitung setiap khilaf engkau
yang bisa engkau pusingkan kembali
untuk mencantasnya dan menciptakan sesuatu semula
kelip-kelip,
pergikan pada dia
dan ceritakan tentang saya
tingkap kecil itu
yang memisahkan engkau dan aku
masih ingatkah engkau ketika berbaring di kamar kamu?
masih ingatkah engkau jari aku mengituk-ngituk kaca itu?
tingkap kecil,
saksikan aku mengerdil
aku ingin kembali di bawah itu
takkan ku jejakkan kaki ke tingkap itu
biarkan dia sendiri dengan kabus biru
tidak semua cinta itu
akan berakhir di dalam rangkul 'engkau dan aku'
maka tingkap kecil dudukkan kau di situ
dan bisikkan pada dia
aku tidak akan lagi berada di depan sana
mengetuk-ngetuk untuk berbicara sama dia
wahai tingkap kecil,
diam saja
meski pun airmata dia
menghulur dan menghunus jiwa saya
hai tingkap kecil, diamkan saja
kalau ditanya di mana aku wahai tingkap kecil, biarkan saja
cinta ini antara aku dan dia tidak mungkin, tidak mungkin saja
wahai tingkap kecil, diamkan
kalau ditanya, kau diamkan
kalau ditengking, engkau biarkan
kalau dipecah pun, diamkan!
tidak semua cinta itu akan menjadi nyata
tidak semua rasa di dalam hati menjadi milik beta
aku serahkan jiwa aku pada angin bayu malam itu
nyawa aku dimamah lagu yang sayu
diamkan
diamkan
diamkan
biarkan dia dengan kunang-kunang itu
biarkan dia tidur tiada aku.
puisi ini
yang sudah tidak ada seseorang mengetuk-ngetuk kacanya
pasti engkau sedang merenung lampu tidur engkau yang berdiam
dan kau tertanya-tanya "mengapa terus diam?"
pasti engkau sedang bertanya,
ke mana silap engkau?
ke mana salahnya?
pasti engkau sedang menghitung setiap khilaf engkau
yang bisa engkau pusingkan kembali
untuk mencantasnya dan menciptakan sesuatu semula
kelip-kelip,
pergikan pada dia
dan ceritakan tentang saya
tingkap kecil itu
yang memisahkan engkau dan aku
masih ingatkah engkau ketika berbaring di kamar kamu?
masih ingatkah engkau jari aku mengituk-ngituk kaca itu?
tingkap kecil,
saksikan aku mengerdil
aku ingin kembali di bawah itu
takkan ku jejakkan kaki ke tingkap itu
biarkan dia sendiri dengan kabus biru
tidak semua cinta itu
akan berakhir di dalam rangkul 'engkau dan aku'
maka tingkap kecil dudukkan kau di situ
dan bisikkan pada dia
aku tidak akan lagi berada di depan sana
mengetuk-ngetuk untuk berbicara sama dia
wahai tingkap kecil,
diam saja
meski pun airmata dia
menghulur dan menghunus jiwa saya
hai tingkap kecil, diamkan saja
kalau ditanya di mana aku wahai tingkap kecil, biarkan saja
cinta ini antara aku dan dia tidak mungkin, tidak mungkin saja
wahai tingkap kecil, diamkan
kalau ditanya, kau diamkan
kalau ditengking, engkau biarkan
kalau dipecah pun, diamkan!
tidak semua cinta itu akan menjadi nyata
tidak semua rasa di dalam hati menjadi milik beta
aku serahkan jiwa aku pada angin bayu malam itu
nyawa aku dimamah lagu yang sayu
diamkan
diamkan
diamkan
biarkan dia dengan kunang-kunang itu
biarkan dia tidur tiada aku.
puisi ini
Subscribe to:
Posts (Atom)